Laman

Senin, 20 Februari 2012

Sabtu, 18 Februari 2012

Profil PT Amerta Indah Otsuka


A.    Sejarah PT Amerta Indah Otsuka
      PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang sudah terkenal di Jepang. PT. Amerta Indah Otsuka bergerak di bidang bisnis minuman isotonik, perusahaan ini dulu belum sebesar dan berkembang dibandingkan saudaranya PT. Otsuka Indonesia yang lebih dulu masuk ke Indonesia yang bergerak di bidang farmasi. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan sebuah perusahaan yang memasarkan produk minuman Pocari Sweat di Indonesia. Belakangan ini selain memproduksi minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat, PT. Amerta Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk bar yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan merek soyjoy.
Pocari Sweat mulai masuk ke pasar Indonesia pada tahun 1990. Pertama kali masuk ke Indonesia hanya 30.000 kaleng setahun. Inipun harus di datangkan dari pabrik minuman Pocari Sweat di Korea Selatan. Pada tahun 1991 Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd mendirikan PT. Amerta Indah Otsuka dengan membuka pabriknya di Lawang (Malang, Jawa Timur) yang memproduksi Pocari Sweat dengan dipimpin presiden direkturnya Yoshihiro Bando. Perusahaan ini mempunyai visi “to be a brilliant company by giving the most reliable contribution to consumers and societies (untuk memjadi perusahaan yang cemerlang dengan memberikan kontribusi yang paling dapat diandalkan untuk konsumen dan masyarakat) dan beberapa misi yaitu :
  •     To develop and maintain high quality employees in order to ensure high quality product (Untuk mengembangkan dan mempertahankan karyawanberkualitas tinggi untuk menjamin produk berkualitas tinggi).
  •     To ensure the needs and walfare of consumers and society as the main priority (Untuk menjamin kebutuhan dan walfare konsumen dan masyarakat sebagai prioritas utama).
  •     To develop and maintain mutual relationship with business partners (Untuk mengembangkan dan memelihara hubungan timbal balikdengan mitra bisnis).
  •             To become a trustable company (Menjadi perusahaan yang terjamin).
  •     To become an effective and efficient company either in operational and financial (Untuk menjadi perusahaan yang efektif dan efisien baik dalamoperasional dan keuangan).
  •     To catch the oppurtunities in order to create new market for distributed high quality products to more consumers (Untuk menangkap oppurtunities dalam rangka menciptakanpasar baru untuk didistribusikan produk berkualitas tinggi untuklebih banyak konsumen).

Sumber : PT. Amerta Indah Otsuka. 

      Pada waktu baru didirikan pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 7 (tujuh) juta kaleng per bulan. Tapi sebelum dipasarkan oleh PT. Amerta Indah Otsuka, penjualan Pocari Sweat di bawah kendali PT. Otsuka Indonesia sebagai perusahaan patungan di bidang farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd Jepang. Selama di bawah kendali PT. Otsuka Indonesia distribusi Pocari Sweat dijadikan satu dengan produk farmasi (obat-obatan) PT. Otsuka Indonesia yang menyebabkan pasar Pocari Sweat menjadi kurang jelas dan distribusinya menjadi tidak berjalan dengan baik. Agar lebih fokus, akhirnya diputuskan pemasaran dan distribusi Pocari Sweat sepenuhnya diserahkan ke PT. Amerta Indah Otsuka.
      Setelah selama 13 tahun beroperasi dari tahun 1991 sampai 2004 pabrik di Lawang diputuskan untuk dipindahkan ke pabrik Sukabumi pada awal tahun 2004. Pertimbangannya adalah untuk lebih menekan biaya produksi dan transportasi serta memberikan kemudahan penyediaan bahan baku. Sejak dipindahkan ke Sukabumi pabrik mampu memproduksi Pocari Sweat dua kali lipat menjadi 14 (empat belas) juta kaleng per bulan.
      Pada tahun 2007 dibangun pabrik baru dengan fasilitas produksi PET (minuman kemasan botol) untuk memproduksi Pocari Sweat dalam bentuk botol. Menelan biaya investasi lebih dari Rp. 100 (seratus) miliar, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 botol per jam.
      Produk Pocari Sweat terus berkembang. Hal ini membuat PT. Amerta Indah Otsuka berinisiatif untuk mengembangkan pasarnya ke Sumatera dengan mendirikan kantor cabang di Medan.
      PT. Amerta Indah Otsuka cabang Medan didirikan pada bulan September 2004 yang berkantor di jalan Krakatau ujung komplek Krakatau Multi Center Medan.  PT. Amerta Indah Otsuka yang ada di Medan diberi tugas untuk memasarkan dan mendistribusikan Pocari Sweat untuk wilayah kota Medan. Kota Medan termasuk wilayah pemasaran Sumatera 1, yaitu area di Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Padang, Pekan Baru, Batam dan Aceh. Sejalan dengan didirikannya kantor cabang di Medan, PT. Amerta Indah Otsuka juga langsung menawarkan produknya ke pasaran. Seperti kita ketahui Pocari Sweat sekarang memiliki banyak varian produk, namun pada saat pertama kali ditawarkan ke pasar tidak semua varian produk langsung ditawarkan secara bersamaan.
      Pada saat pertama kali memasarkan produk Pocari Sweat di Medan, PT. Amerta Indah Otsuka memasarkan Pocari Sweat dalam bentuk sachet dan kaleng 330 ml yaitu pada tahun 2004. Pada tahun 2007 diperkenalkan Pocari Sweat dalam kemasan botol 500 ml, pada tahun 2009 diperkenalkan dalam kemasan botol 350 ml dan pada tahun 2009 diperkenalkan dalam kemasan botol 2 liter.

B.     Jenis Usaha
            Setelah masuk ke Indonesia PT. Amerta Indah Otsuka telah menjadi pemain dalam industri minuman dalam kemasan, lebih khusus lagi dalam industri minuman isotonik. Selain itu mereka juga memproduksi makanan ringan dengan merek soyjoy. Sementara PT. Amerta Indah Otsuka Medan melakukan kegiatan dalam distribusi minuman Pocari Sweat dan soyjoy ke distributor dan distributor yang akan menjualnya ke konsumen.
      PT. Amerta Indah Otsuka merupakan perusahaan yang berjenis perusahaan modern, karena tidak berfokus pada satu produksi saja melainkan beberapa produksi lain.

C.    Competitive Advantage yang Dimiliki PT Amerta Indah Otsuka
            Untuk saat ini  PT. Amerta Indah Otsuka Medan memiliki rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang. Dalam rencana kerja jangka pendek  PT. Amerta Indah Otsuka Medan, perusahaan memusatkan perhatian pada pemasaran dan penjualan Pocari Sweat kemasan botol 2 liter yang baru saja dikeluarkan untuk pasar kota Medan. Untuk rencana kerja jangka panjang, PT. Amerta Indah Otsuka Medan menjalankan apa yang menjadi visi perusahaan, yaitu untuk menjadi perusahaan yang cemerlang dengan memberikan kontribusi yang sangat dipercayai oleh konsumen dan masyarakat.
            PT. Amerta Indah Otsuka akan menawarkan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi pabriknya guna melihat proses fasilitas, proses produksi dan membeli produk. Yang mereka inginkan adalah bagaimana menciptakan persepsi di benak konsumen baik untuk produk maupun perusahaannya.
            Dalam kasus Pocari Sweat, rencananya kegiatan below the line (BTL) yang dinamakan open factory seperti ini akan dibuka untuk umum dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat yang menjadi target market. Misalnya anak-anak sekolah, saat ini sudah dimulai dari sekolah yang berada di sekitar pabrik, ibu rumah tangga, bahkan para profesional. Mereka akan menjelaskan aktivitas tersebut, di mana pabrik digunakan sebagai alat untuk mengedukasi konsumen. Yang mana pabrik pun bisa digunakan sebagai alat untuk mengedukasi konsumen. Aktivitas yang diselenggarakan oleh divisi plan/factory tersebut sekaligus menjadi penjelasan bahwa seluruh divisi yang ada di Otsuka memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan brand image Pocari. Jadi tidak hanya diserahkan kepada divisi marketing dan sales saja.
            Secara fisik, perubahan bangunan menjadi berkonsep open factory direalisasikan sejak Agustus 2007. Bersamaan dengan itu mereka juga membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari kemampuan saat ini sebesar 250 ribu botol per jam. Menelan biaya investasi lebih dari Rp100 miliar, fasilitas tersebut direncanakan akan mulai beroperasi awal semester II 2008. Selain penambahan kapasitas produksi, pabrik baru itu juga dilengkapi dengan fasilitas produksi PET (minuman kemasan botol) yang diperkirakan akan memerlukan investasi tambahan sekitar Rp 30 miliar. 
            Rencana Pocari untuk meningkatkan kapasitas produksi kemasan PET ini mau tak mau mengingatkan pada strategi Mizone, sangchallenger. Beberapa kalangan pemasar menilai, salah satu kunci keberhasilan merek keluaran Danone tersebut adalah pemilihan bentuk  packaging. Selain memungkinkan dijual dengan harga lebih murah, kemasan botol PET memungkinkan Mizone bisa membidik segmen yang lebih luas yaitu konsumen AMDK (air minum dalam kemasan).
            Pembangunan berbagai fasilitas produksi Pocari tersebut dimaksudkan untuk merespon perkembangan pasar isotonik yang setiap tahunnya tumbuh sekitar 10%. Mengutip data Euromonitor, Prayogo menyebut market size industri minuman secara all out tahun ini sebesar Rp 30 triliun.
            Pertumbuhan Pocari Sweat sendiri, selama 2006-2007 berhasil melampaui rata-rata industrinya dengan pencapaian sebesar 31,6%. Target penjualan PT. Amerta Indah Otsuka sebesar 380 juta kaleng pada akhir 2008 (dalam value sebesar Rp 21 triliun), bahkan 500 juta kaleng pada 2009-2010 akan tercapai.
            Selain rencana open factory yang diharapkan memancing emotional bonding untuk memupuk kecintaan terhadap produk, secara reguler mereka juga melakukan brand activation yang diberikan nama Pocari Sweat Conference.
            Di sana para ahli kesehatan dan pakar industri minuman diundang untuk mendapatkan penjelasan mengenai keamanan dan manfaat produk terhadap kesehatan. Dengan berbagai aktivitas relationshiop tersebut, saat kompetitor mengepung, diharapkan konsumen sudah tidak punya alasan untuk pindah ke lain hati.


Kamis, 26 Januari 2012

Manajemen Produksi

Assauri (1999) mendefinisikan manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.

Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi :
1. Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan
2. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan

Manajemen operasi menurut Handoko (1984) merupakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan pengawasan sistem-sistem produktif. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses transformasi bahan baku menjadi berbagai produk atau jasa mencakup tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan manajerial meliputi :
1. Pemilihan :
Keputusan strategik yang menyangkut pemilihan proses berbagai barang atau jasa yang akan diproduksi
2. Perancangan
Keputusan taktikal yang menyangkut kreasi metoda-metoda pelaksanaan suatu operasi produktif
3. Pengoperasian
Keputusan-keputusan perencanaan tingkat keluaran jangka panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusan scheduling pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek
4. Pengawasan
Prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan korektif dalam produksi dan operasi barang penyediaan jasa
5. pembaharuan
Implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam sistem produktif berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasional, teknologi dan manajemen

Manajemen Sistem Informasi

Manajemen Sistem Informasi (MSI) berasal dari kata Management of Information System yang lazim disingkat MIS. Manajemen adalah proses kegiatan mengelola sumber daya manusia, material, dan metode (3M: Men, MAterial, Method) berdasarkan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Fungsi-fungsi manajemen disebutkan dengan jumlah dan istilah yang bervariasi oleh masing-masing pakar manajemen yaitu Fayol, Terry, Gullick, Siagian, dan sebagainya.

Secara operasional manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi unit-unit dalam organisasi untuk merencanakan, menganggarkan, mengorganisasikan, mengarahkan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pekerjaan unit masing-masing untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi secara efisien dan efektif. Manajemen juga berarti sebagai kelompok pimpinan dalam organisasi. Manajemen (management) adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh manajer (manager). Disebutkan bahwa pekerjaan manajer bersifat manajerial (managerial), di camping itu manajerial juga dapat diartikan sebagai pimpinan. Ada tiga tingkat (level) manajemen yaitu: (1) manajemen lini atas, (2) manajemen lini tengah, dan (3) manajemen lini bawah.

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam berktuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer). Misalnya, ada fakta bahwa seseorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain.

Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain. Semua pekerjaan data dan informasi tersebut dewasa ini sudah dikerjakan dengan bantuan komputer, sedangkan pengumpulan data dan informasi serta penyebaran atau pendistribusiannya sudah dilakukan dengan alat telekomunikasi. Gabungan alat pengolah data komputer dengan alat komunikasi telah menghasilkan peralatan kantor yang canggih dalam bentuk jaringan informasi. Dengan demikian, pekerjaan data dan informasi baik untuk keperluan manajemen organisasi maupun untuk keperluan pelayanan masyarakat konsumen telah berkembang dengan pesat.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia-SDM (human resourses-HR management) adalah sebuah proses dalam menangani pegawai,karyawan, buruh dan lainnya supaya kita dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut pada perusahaan atau sebuah organisasi yang dinaunginya.


Menurut A.F. Stoner, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Menurut Robert L. Mathis-John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan system-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organnisasioanal.

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsure penunjang organisasi, dan dapat pula diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

Karena potensi merupakan suatu asset dan sangat berfungsi sebagai madal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujutkan sebagai menjadi potensi yang nyata baik secara fisik maupun non-fisik untuk dapat mewujutkan eksistensi di dalam organisasi tersebut. (Nawawi, 2000).

Organisasi-organisasi yang masih kecil maupun yang bersifat tradisional biasanya focus terhadap Sumber Daya Manusia belum dijalankan atau dilaksanakan secara efektif. Karena organisasi-organisasi tersebut lebih memilih focus terhadap fungsi-fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang biasanya selalu berorientasi dalam jangka pendek.

Dalam mengelola sumber daya manusia di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya.

Oleh karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi departemen lainnya.

Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar pada konsep inti pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan akhir pemasaran berhubungan erat dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuannya, pihak perusahaan menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyediakan barang atau jasa, distribusi, diferensiasi produk, dan lain sebagainya. Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pelanggan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik secara khusus berkaitan dengan faktor internal dan factor eksternal. 

Faktor internal mencakup: gengsi dan pengakuan, persepsi, motivasi, kepribadian dan emosi. Faktor eksternal mencakup: demografi dan gaya hidup, budaya, subkultur, kelas sosial, referensi group dan keluarga, serta faktor strategi marketing. Karakteristik secara umum antara lain: jenis kelamin, usia/umur, agama/kepercayaan, budaya, pendidikan, dan pendapatan.

Secara formal, pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen bertemu dan berkominukasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran (supply) atas produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen mengajukan permintaan (demand). Pengertian pasar dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu dimana penjual dam pembeli bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan dimanapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga.

Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut:
(1) berdasarkan ukuran luas geografis: pasar lokal, pasar regional, pasar internasional;
(2) berdasarkan ukuran waktu: pasar harian, pasar jangka pendek (short run market), pasar jangka panjang (long run market);
(3) berdasarkan kegiatannya: pasar barang, pasar tenaga. Bagi perusahaan memahami pasar sangatlah penting karena tanpa adanya pasar, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen.

Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri.
Maksud dan tujuan segmentasi pasar ialah pasar lebih mudah dibedakan; pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik; strategi pemasaran menjadi lebih mengarah.

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.

Produk memiliki 5 tingkatan/level yang terdiri dari:
1. produk utama/inti (core benefit),
2. produk generik,
3. harapan (expected product),
4. produk pelengkap (augmented product), dan
5. produk potensial.

Selain tingkatan/level, produk juga memiliki suatu hirarki yang meliputi:
1. need family, produk family,
2. kelas produk (product class),
3. lini produk (product line),
4. tipe produk (product type),
5. merek (brand), dan
6. item.

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu: (1) barang yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan barang tahan lama; dan (2) jasa. Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (consumer’s goods) yang meliputi convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods; dan barang industri (industrial’s goods) yang meliputi materials and parts, capital items, dan supplies and services.

Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, biaya telepon disebut tarif, sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.

Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar; mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan; mendapatkan atau memaksimalkan keuntungan; mendapatkan atau merebut pangsa pasar; menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional; balik modal ROI / Return On Investment.

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Distribusi barang dibedakan antara saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang, dan saluran untuk memindahkan barang secara fisik. Jika yang pertama berhubungan dengan saluran distribusi (channel of distribution), maka yang kedua merupakan kegiatan-kegiatan yang disebut distribusi fisik (physical distribution). Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu. Fungsi-fungsi dalam distribusi fisik meliputi: transportation, storage dan warehousing, inventory central, material handling, border processing, dan protective packaging. Perusahaan-perusahaan yang membantu dalam proses distribusi fisik disebut facilitator atau facilitating agencies. Facilitator ini dapat meliputi perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan yang menyewakan gudang (public and private warehouse), perusahaan pembiayaan, dan sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa facilitator bukanlah anggota di dalam suatu saluran distribusi.

Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan harus juga berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan masyarakat umum. Salah satu keputusan pemasaran tersulit yang dibadapi oleh perusahaanperusahaan adalah berapa besar yang perlu dibelanjakan untuk promosi.

Tedapat empat metode utama digunakan dalam menyusun anggaran promosi, diantaranya :
1. Metode sesuai kemampuan (affordable method) yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan kemampuan perusahaan.
2. Metode persentase penjualan (percentage-of-sales method) yaitu menetapkan pengeluaran promosinya berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik penjualan saat ini maupun yang diantisipasi) atau dari harga jual.
3. Metode keseimbangan-persaingan (competitive-parity method) yaitu menetapkan anggaran promosi untuk mencapai keseimbangan pangsa suara dengan para pesaing.
4. Metode tujuan-dan-tugas (objective-and-task method) yaitu mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, wiraniaga, dan pemasaran langsung. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara umum bentuk bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) meliputi: Personal selling, Mass selling, Promosi penjualan, Public relations (hubungan masyarakat), Direct marketing. Untuk mencapai tujuan dari promosi diperlukan strateg promosi dimana strategipromosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi meliputi: faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran, faktor bauran pemasaran.

Perencanaan pemasaran (marketing planning) adalah suatu bagan dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang saling menguntungkan. Hal ini membawa kita pada titik awal dalam perencanaan pemasaran suatu pemahaman atas perbedaan antara strategi dan taktik. Strategi (strategy) menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang lebih luas. Suatu rencana strategis harus berisikan beberapa hal sebagai berikut: Pernyataan misi, Ringkasan keuangan yang berisikan pendapatan, biaya, aliran uang, dan laba yang harus dicapai pada periode yang direncanakan. Ringkasan faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan selama tahun sebelumnya bersama dengan suatu pernyataan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan yang dihadapi. Ini disebut dengan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats), Daftar asumsi-asumsi tentang penentu utama keberhasilan dan kegagalan pemasaran,

Tujuan dan strategi pemasaran keseluruhan. Strategi untuk menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan program penciptaan nilai bagi konsumen. Program pemasaran yang berisikan rincian waktu, tanggung jawab, dan biaya-biaya disamping peramalan penjualan anggaran. Sedangkan komponen perencanaan pemasaran meliputi: Ringkasan eksekutif, Situasi pemasaran saat ini yang terdiri dari: situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing, situasi lingkungan makro, analisis peluang/ancaman, analisis kekuatan/kelemahan, analisis masalah. Sasaran yang terdiri dari: sasaran keuangan, sasaran pemasaran. Strategi pemasaran, Program kerja, Proyeksi rugi laba, dan Pengawasan.

Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Aktivitas itu meliputi :

1.       AKTIVITAS PEMBIAYAAN ( FinancingActivity )

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.

A.Sumber eksternal

1. Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity) atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
2. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt).
3. Lain-lain, misalnya hibah.

B. Sumber Internal :

1. Laba Ditahan (Retained Earning)
2. Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
3. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.


2.      Aktiva Investasi (Investment activity)

Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
1. Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
2. Harta Keuangan (Finaceal assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan Obligasi (Bond)
3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.


3.      Aktivitas Bisnis (Business Activity)

Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
1. Pendapatan (sales atau Revenue)
2. Beban ( Expenses) 
3. Laba-Rugi ( Profit-Loss)


4.      Tanggung Jawab Manager Keuangan

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.


5.      Sifat Dasar Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.


6.      Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan  hal itu diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 3000, biaya modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp1000. pajak 15%. Nilai Perusahaan sebesar :

[Laba Operasi (1 – Pajak ) – ( Biaya Modal X Modal)]
                                 Biaya Modal

[Rp 1000 ( 1 – 0,15) – (0,10 X Rp 3000)]  =  Rp 5500
                                     0,10

Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya ( atau nilai invetasinya) Rp 3000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi laba oprasi bersih Rp 5500. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi sebesar-besarnya dengan modal yang digunakan sekecil mungkin.


7.      Perkembangan Peranan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi

Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun

Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan antar alin masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan


8. Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan

Dalam dunia bisnis, ada beberapa pihak yag memerlukan laporan keuangan, yaitu pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer pada semua tingkat. Lapotran keuangan itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan khusus. Keputusan rutin meliputin keputusan0keputusan yang berhubungan dengan kegiatan oprasi dan keputusan kusus meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan investasi jangka panjang, misalnya mendirikan pabrik baru, memproduksi produk baru, mendirikan anak perusahaan, riset pemsaran, dan sebagainya.

Pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan antara lain adalah pemegang saham, kantor pajak, pasar modal, lembaga keuangan, serikat buruh, dan sebagainya. Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menggunakan informasi  laporan keuangan. Pemegang saham untuk menilai investasi; kantor pajak untuk menentukan besarnya pajak penghasilan; pasar modal untuk memperkirakan harga saham; serikat buruh untuk memperkirakan bonus yang akan diterimanya.